Buatlah cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu. Tokoh remaja yang tidak memiliki orang tua, tetapi harus mengurus adiknya. Suatu saat adiknya minta dibelikan kue dan es krim dihari ulang tahunnya. Ia ingin membuat adiknya bahagia, tetapi tidak punya uang untuk memenuhi permintaan adiknya. Apa yang harus dilakukannya? Masalah apa yang terjadi? Bagaimana akhir ceritamu? Sebelum itu, tentukan pula pesan apa yang ingin kamu sampaikan kerja keras, kejujuran, percaya kepada Tuhan, atau kasih sayang. Jika menemukan ide lain yang menurutmu menarik, konsultasikan dengan gurumu untuk disetujui. Selamat menulis. Jawaban Di sebuah desa, terdapat seorang anak yang berumur 15 tahun. Hidupnya sangat memprihatinkan. Ia ditinggal oleh kedua orang tuanya satu tahun yang lalu karena kecelakaan dan harus banting tulang untuk makan. Lebih memprihatinkan lagi. Ternyata ia juga memiliki adik kecil yang masih berumur 3 tahun yang juga masih menjadi tangguh jawabnya karena masih belum bisa apa-apa. Gadis itu selalu menampilkan senyuman di depan adiknya, karena ia tak ingin adiknya bersedih hati, cukup saat kepergian orang tuanya lah adiknya merasa sakit hati. Sekarang, ia harus menutupi pedih di hatinya demi adiknya yang ia cintai. Esok adalah hari ulang tahun adiknya. Ia sangat senang, karena mungkin besok adiknya bahagia. Meskipun berumur 3tahun, adiknya itu sangat lucu dan pintar. Karena sesuatu yang menuntut, ia harus berhenti sekolah dan bekerja menjadi pelayan di toko kecil. Gajinya tidak seberapa, hanya cukup untuk makan setiap hari. Karena besok hari ulang tahun adiknya, ia berpamitan kepada majikannya untuk pulang lebih awal karena ada urusan. Begitu bohongnya, karena ia tahu jika majikannya tahu alasan ia pulang yang sesungguhnya, ia tidak akan diizinkan. Setelah mendapat izin dari majikannya, ia pulang dengan hati gembira. “Holee.. Akak pulanggg” seru adik kecil itu yang menyambut ya dengan suara lucunya “Hai! Kamu lagi ngapain coba?” tanya sang kakak “Atu abis ain cama temen akak” baca aku abis main sama temen kakak “Ouhh… Yaudah sana istirahat. Tiduran” suruh sang kakak sambil mengeluh rambut sang adik “Mmm… Akak inget ngga? Becok acu ulang aun lho! Dulu, pas maci ada mamam cama papa acu celaluuu dibeliin esklim” ucap adik itu dengan nada sedih Degh! Seketika hati sang kakak ngilu mendengar si adik yang teringat akan mama dan papanya “Hmm… Gimana kalo kakak yang mau beliin?” tanya sang kakak agar si adik tidak lagi sedih. Padahal dirinya tidak memegang uang saat ini, tapi jika adiknya mau ia akan pinjam kepada majikannya asal adiknya bahagi “Beneran akak? Iya acu mauuu” ucap si adik kembali bahagia dengan biar di matanya Sang kakak pun bergegas ke rumah majikannya untuk meminjam uang. Tak apa, asalkan adiknya bahagia ia akan selalu melalukab apapun. Setelah mendapat uang dari majikannya ia kembali ke rumah. Esok ia berjanji akan membelikan es krim yang adiknya mau sebagai kado ulang tahun adik kesayangannya itu 266 total views, 1 views today
Menulis cerpen adalah salah satu cara yang tepat untuk mengungkapkan ide dan gagasan yang ada dalam pikiran kita. Cerpen sendiri merupakan sebuah karya sastra yang memiliki banyak penggemar. Apalagi cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu, pasti akan sangat diminati oleh remaja lainnya yang berasal dari daerah yang sama. Mencari Inspirasi Mulailah dengan mencari inspirasi. Carilah ide-ide yang menarik untuk dijadikan sebuah cerpen. Bisa dari pengalaman pribadi, cerita dari teman atau keluarga, ataupun dari media sosial atau berita yang sedang viral. Setelah itu, cobalah untuk memilih tema yang berkaitan dengan kehidupan remaja di daerahmu. Misalnya tentang persahabatan, percintaan, mimpi dan cita-cita, atau masalah sosial yang sering terjadi di daerahmu. Dengan begitu, cerpenmu akan lebih mudah diterima oleh pembaca karena mereka bisa merasakan kisah yang sama dengan yang kamu tulis. Membangun Karakter Setelah menemukan tema yang tepat, langkah selanjutnya adalah membangun karakter. Karakter dalam cerpen sangat penting karena mereka akan menjadi tokoh utama dalam cerita yang kamu tulis. Buatlah karakter yang kuat, memiliki sifat yang unik, dan memiliki konflik yang menarik. Perlu diingat, karakter tidak harus selalu menjadi pahlawan atau tokoh utama. Karakter sampingan atau antagonis juga bisa menjadi kunci dalam cerita yang kamu tulis. Membangun Plot Plot adalah rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita. Plot haruslah dibangun dengan baik agar cerita yang kamu tulis menjadi menarik dan tidak membosankan. Mulailah dengan membuat pendahuluan atau pengenalan, lalu lanjutkan dengan konflik dan klimaks, dan terakhir adalah penyelesaian atau ending. Perlu diingat, plot juga haruslah sesuai dengan tema yang kamu pilih. Jangan sampai plot yang kamu bangun tidak relevan dengan tema yang telah kamu tentukan sebelumnya. Membuat Narasi yang Menarik Narasi adalah cara penyampaian cerita dalam bentuk tulisan. Narasi yang baik akan membuat cerita yang kamu tulis menjadi lebih hidup dan menarik. Cobalah untuk menghindari narasi yang monoton atau membosankan. Gunakan gaya bahasa yang bervariasi, seperti metafora, simile, atau personifikasi. Selain itu, cobalah untuk menggambarkan suasana dan latar tempat dengan baik. Hal ini akan membuat pembaca lebih mudah membayangkan cerita yang kamu tulis. Menyunting dan Menyempurnakan Cerpen Setelah menyelesaikan cerpen, jangan langsung mempublikasikannya. Beri waktu untuk menyunting dan menyempurnakan cerpenmu. Cek kembali tata bahasa, ejaan, dan kesalahan lainnya dalam cerpenmu. Perbaiki bagian-bagian yang kurang jelas atau terkesan membosankan. Jika perlu, mintalah teman atau orang lain untuk membaca cerpenmu dan memberikan feedback. Hal ini akan membantumu untuk melihat kekurangan dan kelebihan dalam cerpenmu. Memiliki Kesan yang Mendalam Sebuah cerpen yang baik adalah cerpen yang mampu memberikan kesan yang mendalam bagi pembacanya. Cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu bisa menjadi media untuk menyampaikan pesan positif kepada pembacanya. Misalnya tentang pentingnya persahabatan, arti cinta sejati, atau pentingnya mengejar mimpi. Sebuah cerpen yang memiliki pesan yang kuat akan membuat pembaca terinspirasi dan mungkin bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kesimpulan Menulis cerpen yang mengangkat kehidupan remaja di daerahmu bisa menjadi cara yang tepat untuk menyampaikan pesan positif kepada pembaca. Mulailah dengan mencari inspirasi dan memilih tema yang sesuai dengan kehidupan remaja di daerahmu. Buatlah karakter yang kuat dan plot yang menarik. Sempurnakan cerpenmu dengan menyunting dan memperbaiki kekurangan yang ada. Dan yang terpenting, buatlah cerpenmu memiliki kesan yang mendalam bagi pembacanya. Blog
Bertemakankehidupan manusia yang dinamis, Kuntowijoyo mengedepankan siis spiritualisme yang mengorek moral si tokoh utama. Salah satu cerpen yang dimuat dalam buku ini- Dilarang Mencintai Bunga-Bunga -berkisah mengenai keakraban seorang anak lelaki dengan tetangganya, sang kakek menemukan makna kedamaian dan keindahan hidup dalam bunga
Contoh cerpen singkat tentang pendidikan, motivasi, kehidupan, remaja lengkap – Cerita pendek atau cerpen kerap menjadi materi penugasan yang diberikan guru pada siswanya. Pada cerpen tersebut tidak hanya terdapat hiburan saja, tetapi juga nilai-nilai penting untuk diterapkan di kehidupan. Contoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai TemaDaftar IsiContoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai TemaContoh Cerpen Singkat tentang PendidikanContoh Cerpen Singkat tentang KehidupanContoh Cerpen Singkat tentang MotivasiContoh Cerpen Singkat tentang Remaja Daftar Isi Contoh-Contoh Cerpen Singkat Berbagai Tema Contoh Cerpen Singkat tentang Pendidikan Contoh Cerpen Singkat tentang Kehidupan Contoh Cerpen Singkat tentang Motivasi Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja Kendala yang seringkali dihadapi penulis cerpen adalah ide yang seringkali sulit didapatkan, padahal penulis sudah berniat mengarang cerita. Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar ide dalam menulis cerpen tetap ada, seperti dengan membaca cerita pendek lainnya, berjalan-jalan, menonton film, atau mengobrol dengan orang lain. Inspirasi bisa kamu dapatkan dari mana pun. Bingung menentukan tema cerpen yang akan ditulis? Ada banyak contoh tema cerpen populer yang bisa kamu coba. Misalnya saja cerpen bertema pendidikan, cerpen tema remaja, cerpen tema kesehatan, cerpen tema keuarga, dan cerpen lain yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kamu bisa membuat cerpen dengan tokoh nyata ataupun menggunakan imajinasimu dan berkreasi sebebas mungkin ketika menulis. Sebagai referensi, berikut ini contoh cerpen singkat dengan berbagai macam tema. Contoh Cerpen Singkat tentang Pendidikan Mengejar Cita-Cita Suasana pagi itu di rumah Anggara tampak berbeda. Akan ada ujian beasiswa di sekolah. Menurut penuturan kepala sekolah, siswa yang mendapatkan nilai terbaik akan dibiayai hingga menyelesaikan studi di sekolah menengah. Anggara sudah bangun sebelum matahari terbit. Ia harus membantu ibunya menyiapkan bekal yang akan dibawanya ke sekolah. Tentu bukan bekal yang akan ia makan, melainkan bekal yang harus ia jual. Semenjak ayah Anggara meninggal, ibunya lah yang menggantikan peran sebagai tulang punggung keluarga bagi keempat anaknya. “Anggara berangkat dulu, ya, Bu,” ujar Anggara sambil memasukkan makanan yang sudah disiapkan ibunya ke dalam sebuah kantong. “Hati-hati, Nak. Jangan lupa belajarlah dengan baik di sekolah. Ibunya menyalami tangan Anggara. Sepanjang perjalanan ke sekolah, Anggara berusaha mengingat-ingat materi yang diberikan oleh gurunya kemarin. Ia memang sudah belajar materi untuk ujian hari ini, tetapi ia masih kurang percaya diri. Hanya saat berangkat dan pulang lah Anggara bisa fokus mengulang materi karena di rumahnya ia harus membantu ibu dan menjaga adik-adiknya. Ketika malam tiba, Anggara seringkali merasa kelelahan. Tak lama setelah Anggara datang, bel masuk kelas berbunyi. Seorang pria tua masuk ke kelas dan menyapa siswa-siswinya. “Selamat pagi Anak-Anak,” ujarnya dengan suara parau. Sepertinya beliau sudah seharusnya pensiun karena wajah lelah dan guratan keriput di wajahnya tidak bisa membohongi usia. “Selamat pagi, Pak, Ambo,” jawab murid-murid kompak. “Hari ini bapak akan membagikan kertas ujian untuk seleksi beasiswa hingga sekolah menengah. Berusahalah sebaik mungkin tanpa mencontek. Usaha kalian yang maksimal dan jujur akan mendapatkan berkah,” Pak Ambo mulai membagikan soal, “satu lagi. Pendidikan bisa mengubah banyak hal. Mengubah nasib seseorang, meningkatkan derajat orang tua, dan membuat kalian semakin bijaksana. Namun,tidak ada gunanya nilai tinggi dan semua itu kalau tidak ada kejujuran dalam prosesnya,” Murid-murid saling berpandangan sebelum akhirnya fokus pada kertas di depannya. Para murid diberikan waktu selama satu jam untuk menyelesaikan 30 buah soal. Semua murid terlihat fokus meskipun ada satu-dua yang kebingungan. Anggara sendiri nampak tenang sambil menjawab soal-soal. Tidak terbesit apa pun di pikirannya untuk mencontek atau menayakan jawaban pada temannya sekalipun ia merasa kesulitan. Ia yakin ibunya di rumah sedang mendoakannya agar lolos beasiswa dan berhasil mendapatkan kesempatan beasiswa. “Kalau aku dapat beasiswa ini, aku tidak perlu menunda waktu studiku dan bisa membiayai sekolah adik-adik sambil berjualan,” batin Anggara. Sambil menjawab soal, ia berharap bahwa jawaban yang ia tulis seluruhnya benar. Terbayang di benaknya jika ia berhasil dalam seleksi beasiswa, kehidupannya akan membaik. Contoh Cerpen Singkat tentang Kehidupan Pelajaran dari Penjual Dawet “Boleh dibeli, Neng, dawetnya,” ujar seorang bapak tua berkaos lusuh pada Narnia. “Nggak, Pak, terima kasih. Saya bawa bekal minum sendiri,” jawab Narnia. Bapak tua yang ia taksir berusia 70-an tahun itu menunjukkan raut kecewa sambil tertunduk. Narnia jadi tidak enak hati. Melihat pria tua yang berjalan sambil menjajakan dawet dalam plastik, ingatannya kembali ke beberapa tahun yang lalu saat ayahnya masih berjualan buku dari rumah ke rumah. Ia ingat betul ayahnya menangis karena buku yang dibawa tidak laku sama sekali, sehingga ia dan ibunya hanya minum air untuk menahan lapar. Ayah Narnia yang tekun berusaha memperbaiki nasib hingga mereka bisa hidup seperti sekarang. “Dawet…! Dawet…! Seribu lima ratus rupiah,” sayup-sayup suara bapak tua terdengar kian menjauh. Hanya seribu lima ratus, tetapi beliau tak kenal lelah berjalan. Narnia berpikir di zaman yang semua makanan bisa dipesan kilat ini, siapa yang masih tertarik pada dawet keliling? Tapi, jika ia tidak membeli, pasti bapak tua itu akan kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya. Narnia bangkit dari duduknya dan mendekati bapak tua. Untunglah jarak mereka belum terlalu jauh, sehingga Narnia bisa menyusulnya,”Minum saya ketinggalan, Pak. Saya beli dawetnya dua bungkus saja ya,” Wajah penjual dawet mendadak cerah, “Alhamdulillah,” ucapnya lirih, “terima kasih jadi pembeli pertama saya hari ini. Sejak pagi belum ada yang beli,” lanjutnya sambil memilihkan bungkusan dawet yang masih bagus. “Lho, ini sudah sore, Pak,” Kata Narnia. “Iya, sejak ada makanan online dan minuman yang disenangi anak muda, bisnis dawet ikut terdampak. Tapi ya nggak apa-apa. Namanya rezeki sudah ada yang ngatur,” sang pria terlihat pasrah. “Keluarga bapak yang lain bekerja juga?” Narnia menyelidik. “Istri saya sudah meninggal. Anak saya merantau ke Kalimantan tapi sudah tidak pulang beberapa tahun. Mungkin lupa dengan bapaknya,” bapak itu menyeka air mata yang hampir menetes, “tapi hidup harus tetap berjalan. Bapak nggak bisa mengandalkan siapa pun. Allah sudah mengatur rezeki untuk siapa saja yang berusaha,” jelasnya panjang lebar. Narnia mengangguk-angguk mengiyakan. Dibandingkan penjual dawet, hidupnya jauh lebih beruntung. Ia terharu tapi malu jika harus menangis di depan bapak itu. Dikeluarkannya lembaran uang seratus ribuan dari dompet, “Ambil saja sisanya, Pak,” kemudian Narnia segera pergi meninggalkan penjual dawet yang bersujud mensyukuri nikmat di sore itu. Contoh Cerpen Singkat tentang Motivasi Kue Penyemangat Kanya mengemasi adonan di hadapannya. Terlihat berbagai peralatan memasak yang berserakan. Kanya mendesah kesal, “Harus berapa kali lagi aku gagal sampai bisa membuat kue sempurna?” rutuknya. “Masih berusaha bikin kue?” sapa sebuah suara. Kanya menoleh dan mengangguk. Ternyata itu suara ibunya. Wanita dengan banyak keriput di wajahnya itu mengelus rambut Kanya. “Iya, Bu, sedikit lagi akan berhasil, kok,” Kanya meyakinkan ibunya. “Kenapa, sih, nggak coba yang lain aja? Udah beberapa bulan ini Kanya bikin kue terus,” ibunya terlihat sedih. “Kemarin-kemarin Kanya memang gagal, Bu. Tapi Kanya banyak belajar dari kesalahan itu. Kanya nggak asal-asalan lagi kalau bikin adonan, nggak asal menimbang bahan, dan nyobain rasa kuenya dulu sebelum di-oven,” jelas Kanya. “Lha, itu kenapa gosong?” tanya ibu Kanya sambil mencolek hidung anaknya. Ia tahu benar Kanya sedang berusaha memasak kue hingga sempurna agar bisa dititipkan ke toko tetangga. “Tadi Kanya tinggal ke kamar mandi sebentar, Bu. Hehe,” Kanya tersenyum kecut. Kanya memang berniat untuk menjual kue itu dalam jumlah besar agar hutang yang ditinggalkan ayahnya cepat lunas. Tidak hanya itu, Kanya ingin membantu perekonomian keluarganya. Mengapa memilih berjualan kue? Dengan bekal ijazah SD miliknya, Kanya tidak yakin bisa berjuang dengan lulusan Perguruan Tinggi di luar sana. Satu-satunya cara yang terpikirkan olehnya adalah belajar hal baru dan memaksimalkannya. Akhirnya pilihannya jatuh pada usaha bisnis kue. Kanya belajar dari buku, media sosial, dan bertanya pada pegawai toko kue di dekat rumahnya. Usahanya membuahkan hasil karena ia mulai bisa memasak kue kering yang harganya cukup mahal. Kanya sudah berniat untuk memasak kue lagi esok hari. Berbekal semangat dan catatan lengkap, ia mulai mengaduk adonan dan mencetaknya ke cetakan. Senyumnya merekah tatkala menyaksikan hasil kuenya sempurnya. “Sudah enak dan layak jual. Kamu bisa mulai membuat lebih banyak besok dan menjajakannya,” ujar Bu Atun, pemilik toko yang akan ia titipi makanan, ketika Kanya menunjukkan hasil masakannya. Kanya tersenyum lega. Usahanya siang-malam tidak sia-sia. Mulai besok, ia bisa membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan yang terpenting melunasi hutang yang ditinggalkan ayahnya. Keyakinannya masih tetap sama. Di mana ada kemauan, di situ lah Tuhan akan menunjukkan jalan. Contoh Cerpen Singkat tentang Remaja Menjauhi Pergaulan Bebas “Pulang sekolah mau langsung ke rumah?” tanya Adin pada Ama setelah jam pelajaran usai. Ama yang sedang memberesi alat tulis dan memasukkannya ke dalam tas menoleh ke arah asal suara. “Langsung pulang. Besok ulangan,” jawabnya dingin. “Minggu lalu nggak ikut kumpul bareng kita. Minggu ini mau bolos nongkrong lagi?” Adin menyelidik. “Aku nggak sempet nongkrong bareng geng, Din. Aku harus bagi waktu buat belajar dan nungguin papa di rumah sakit,” wajah Ama mendadak sedih. Ayahnya baru saja mengalami kecelakaan dan Ama mendapatkan tugas menjaga bergantian dengan ibunya. “Nggak seru, Ma,” Adin langsung berlalu meninggalkan Ama. Ia merogoh sesuatu dari kantongnya dan mengeluarkan korek. Adin merokok. Meskipun jam sekolah sudah selesai, seharusnya siswa tetap menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal negatif. Mungkin saja Adin sudah tidak sabar untuk merokok. Ama menghela nafas panjang. Jujur saja, sebenarnya ia tidak menemukan hal positif dari pertemanannya. Ia kira bergabung dengan murid terpintar akan membuatnya terbawa semangat belajar. Tapi ternyata tidak. Ia justru banyak diajak untuk jalan-jalan dan makan di luar, sehingga waktu belajarnya terbuang. Dari kejauhan terlihat Adin menyapa teman-temannya dan bergegas pergi. Ia melihat Ama sebentar sebelum akhirnya membuang muka. “Kok jadi jarang kumpul sama Adin?” tanya Bino memecah lamunan Ama. “Pada lagi sakit, Bin. Hari ini giliranku jagain sambil belajar buat ulangan besok,” jawab Ama. “Bagus, deh. Aku dukung kamu. Kemarin Adin dan temen-temen gengnya beli miras. Nggak tau mereka mau apa,” ujar Bino membuat Ama terperanjat. “Mm..aku duluan, deh,” Ama segera meninggalkan Bino karena terkejut dengan apa yang dikatakannya. Ama tidak menyangka bahwa Adin akan bertindak sejauh itu. Ama pun beranjak dari tempatnya dan berjalan ke rumah sakit. Di sana ada papanya yang sudah menunggu. Sembari menunggu papanya, Ama mengeluarkan buku dan mulai belajar. Tidak sengaja matanya menangkap layar televisi. “Ada apa, Nak?” tanya papa Ama. Ama menatap layar tanpa berkedip. Ada Adin sedang digiring polisi karena membawa minuman keras bersama pelajar lainnya. Mata Ama berkaca-kaca. Untunglah ia menolak diajak tadi. Tidak terbayangkan jika ia menuruti Adin, pasti ia juga sedang berada di sana. Demikian informasi contoh cerpen singkat tentang pendidikan, motivasi, kehidupan, remaja lengkap yang bisa kamu gunakan sebagai referensi. Kamu juga bisa membuat cerpen bertema sama dengan cerita berbeda sesuai kreativitasmu. Perhatikan unsur-unsur penulisan cerpen sekalipun cerpen yang kamu buat cukup singkat. Untuk bagian akhir cerpen, penulis bebas menentukan apakah ada solusi atau sengaja dibuat agar pembaca bisa menafsirkan sendiri kelanjutannya. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah
JANGANPANGGIL AKU JUGUN IANFU Cerita Remaja. MERINTIS YANG TERKIKIS Antologi Esai. by Tirto Suwondo. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. SSST ARGENTAVIS Antologi Cerpen Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. INI BANGSA JUGA PUNYA SAYA Antologi Cerpen Kebangsaan. by Tirto Suwondo. Download Free
Contoh Cerpen Kehidupan Remaja di Daerah beserta Strukturnya dalam Bahasa Indonesia – Menulis contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar sebenarnya sangat mudah dilakukan. Kamu hanya perlu banyak mencari tahu tentang kehidupan anak-anak muda di daerah tempat tinggal dan di sekitarnya. Pasti ada banyak kisah-kisah menarik di dalamnya. Jiwa-jiwa muda biasanya memiliki kisah berbeda dengan kisah lain pada umumnya. Itu sebabnya kisah tentang anak muda sangat menarik untuk diangkat menjadi cerpen. Membuat Cerita Pendek tentang Kehidupan RemajaDaftar IsiMembuat Cerita Pendek tentang Kehidupan RemajaContoh Cerpen Kehidupan Remaja di Daerah SekitarJudul Cerpen Masa Muda Daftar Isi Membuat Cerita Pendek tentang Kehidupan Remaja Contoh Cerpen Kehidupan Remaja di Daerah Sekitar Judul Cerpen Masa Muda Jika kamu disuruh membuat cerita pendek tentang kehidupan para remaja, tentu harus banyak memperhatikan contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar terlebih dahulu. Struktur di dalam cerpen tentang remaja juga mudah dipahami karena mirip dengan struktur umumnya. Struktur tersebut adalah orientasi atau pengenalan, konflik atau masalah yang sedang dihadapi, evaluasi, resolusi atau pencarian masalah, dan koda atau kesimpulan. Struktur ini setidaknya harus tersedia dalam cerita pendek dengan tema apapun. Biasanya terdapat struktur tambahan seperti abstrak, meskipun terkadang para penulis cerita sengaja tidak memasukkannya. Dalam membuat contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar, tidak menulis bagian abstrak juga boleh-boleh saja dilakukan. Adanya struktur dalam cerita pendek akan menjadi bantuan bagi penulis agar mudah menuliskan jalan ceritanya. Menulis sebuah cerita pendek harus runtut, jika jalan ceritanya tidak jelas tentu akan membuat penulisannya semakin sulit lagi. Contoh Cerpen Kehidupan Remaja di Daerah Sekitar Saat menuliskan cerita pendek, kamu harus memiliki tema yang menarik. Ada banyak tema menarik untuk membuat cerita pendek yang bisa dijadikan referensi saat membuat cerita pendek. Salah satu tema paling menarik adalah tentang kehidupan remaja di sekitarmu. Mencari tahu tentang kehidupan remaja di sekitarmu juga tidak sulit, terutama jika kamu juga seorang anak muda. Bertanya atau melakukan wawancara dengan anak muda tersebut bisa menjadi salah satu cara mendapat kisah untuk contoh cerpen kehidupan remaja di daerah. Atau jika tidak melakukan wawancara, kamu bisa menuliskan tentang kehidupan remajamu sendiri. Gunakan bahasa yang baik dan benar atau boleh memakai bahasa santai tergantung situasi dan suasana dalam cerpennya. Agar lebih mudah ketika akan membuat contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar, sebaiknya perhatikan 1 contoh cerita pendek berikut yang dipenggal sesuai dengan strukturnya. Judul Cerpen Masa Muda 1. Orientasi Orientasi dalam hal ini adalah sebuah bagian yang berisi perkenalan. Sesuai dengan namanya, kata orientasi juga biasanya dipakai sebagai istilah pengenalan. Misalnya orientasi mahasiswa baru dengan arti perkenalan mahasiswa baru. Sama halnya dengan orientasi dalam cerita pendek. Pengenalan ini tentu harus diletakkan di bagian paling awal. Isi dengan pengenalan karakter dan latar kejadiannya secara singkat. Coba perhatikan penggalan contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar bagian orientasi ini. Kehidupan masa muda memang sangat menyenangkan jika diingat kembali. Dahulu, di masa tersebut aku bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Rita. Sejak awal masuk ke sekolah, Rita memang sangat terkenal dengan keanggunanan dan sifatnya yang baik hati. Tidak heran jika banyak yang ingin berpacaran dengan Rita. Aku juga termasuk laki-laki yang ingin berpacaran dengannya. Namun sejauh yang kutahu saat itu, Rita hanya memandangku sebagai anak laki-laki yang tidak rajin belajar dan hanya suka bolos sekolah atau tidur saat pelajaran. Itu memang tidak salah, namun aku merasa sebenarnya aku juga memiliki sisi baik. Bahkan, sebenarnya ada wanita lain selain Rita yang menyukaiku. Jumlahnya juga banyak. Dari contoh cerpen bagian orientasi di atas, kamu sudah dapat menangkap bahwa tokoh utamanya adalah seorang wanita bernama Rita dan tokoh dengan sebutan aku. Di dalam bagian orientasi tersebut sudah ada pengenalan tentang tokoh utama Rita, yaitu seorang wanita cantik, anggun, dan sangat baik hati. Sedangkan, tokoh aku adalah salah satu siswa sekolah yang tidak suka belajar, suka bolos sekolah, dan suka tidur saat pelajaran. 2. Konflik Setelah bagian orientasi, biasanya langsung memasuki konflik atau permasalahan utama. Dalam cerpen berjudul Masa Muda, tentu juga ada konflik yang terkandung. Perhatikan penggalan contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar bagian konflik ini. Tetapi entah mengapa, tidak ada wanita lain yang ingin kujadikan pacar selain Rita. Meskipun Rita memandangku sebagai anak muda pemalas, namun aku tidak ingin menyerah begitu saja. Aku ingin mendapatkan Rita dan segera memamerkannya kepada teman-teman. Saat itu meskipun ada unsur ingin pamer, tetapi aku juga menyukai Rita setulus hati. Oleh karena itu, aku melakukan banyak pendekatan. Aku membelikan cemilan kesukaannya, mencoba terlihat keren di bidang olahraga, bahkan sampai banyak belajar agar terlihat pintar. Setelah ku ingat-ingat lagi, saat itu aku bahkan sanggup berubah demi mengejar wanita. Akhirnya, Rita mulai tertarik padaku. Dia mulai banyak bicara dan memandangku lebih baik dari sebelumnya. Suatu hari, aku mencoba memintanya menjadi pacarku. Aku menulis surat dengan bahasa Indonesia yang sangat puitis. Kemudian, menggambar bunga dan memberinya parfum agar wangi. Memang sangat kekanak-kanakan. Tidak ku sangka, ternyata Rita menerimaku. Dia mau menjadi pacarku tidak lama setelah surat itu dibacanya. Aku sangat bahagia. Aku mendapatkan pacar yang sangat kucintai. Pacar itu juga sangat anggun, cantik dan baik hati. Kemudian aku memamerkannya pada teman-teman. Namun sayang sekali, ketika aku memamerkannya kepada teman-teman, Rita mendengar hal itu dan justru marah besar. Baru saja hari pertama jadian, dia sudah ingin putus dariku. Konflik utama dari contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar ini adalah kemarahan Rita ketika mendengar tokoh aku memamerkannya. 3. Evaluasi Setelah bagian konflik, tentu harus ada evaluasi. Evaluasi adalah bagian yang mengulas tentang masalah utama dari cerita pendek. Pembaca juga akan mudah tertuntun untuk memahami siapa yang salah dan benar di dalam cerita pendek. Perhatikan penggalan berikutnya dari contoh cerpen kehidupan remaja di daerah bagian evaluasi berikut ini. Aku menghampiri Rita dan meminta maaf. Aku menjelaskan bahwa aku memang ingin memamerkannya, namun bukan berarti aku tidak mencintainya. Penjelasanku benar-benar panjang lebar sampai bagian bahwa perasaanku sangat tulus. Namun, Rita tetap salah paham dengan mengartikan segala usahaku mendekatinya selama ini hanya untuk mainan dan dipamerkan saja kepada teman-teman. Aku sadar bahwa ini adalah kesalahanku, tidak seharusnya aku memamerkan Rita dengan berkata “Aku dapat Rita, lho. Aku menang dari kalian.” Kata-kata itu tentunya akan menyakiti hati wanita, pasti aku hanya dianggap sebagai laki-laki busuk yang hanya ingin menjadikan sebuah hubungan sebagai mainan. Namun, Rita juga terlalu cepat menyimpulkan dan tidak mau menerima penjelasanku. Kurasa semuanya sudah terlambat. Dari contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar tersebut, kamu juga dapat menyimpulkan bahwa kedua pihak sama-sama salah dalam masalah tersebut. Namun, tetap saja tokoh aku memegang kesalahan lebih besar daripada tokoh Rita. Hal ini dibuktikan dari penjelasan panjang lebar tentang kesalahan tokoh utama aku. Memang tidak seharusnya memamerkan mendapatkan wanita dengan kata-kata seperti itu. Bagian selanjutnya adalah bagaimana tokoh utama menyelesaikan permasalahan remaja ini. 4. Resolusi Bagian resolusi harus disertakan saat ingin menuliskan cerita pendek. Resolusi adalah bagian yang mengulas tentang solusi untuk menyelesaikan konfliknya. Perhatikan penggalan contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar bagian resolusi berikut ini. Teman-teman yang mengetahui cerita tersebut hanya bisa tertawa. Namun, mereka juga turut memberikan saran. Teman-teman mengatakan bahwa aku salah dalam hal ini, sehingga harus meminta maaf dengan baik dan sepantasnya. Rita mungkin sudah sangat terluka akibat perbuatanku, dia juga tidak akan mau jika kuajak untuk pacaran lagi. Namun, setidaknya aku harus menunjukkan penyesalan dan mengurangi sakit hatinya dengan cara meminta maaf. Akhirnya aku menghampiri Rita dan mengajaknya bicara setelah seminggu kita tidak berbincang. Rita terihat sangat marah, namun aku sudah berupaya meminta maaf dengan kata-kata yang baik. Akhirnya, Rita mau memaafkanku. Dia hanya berkata “Oke, kumaafkan” Setelah itu aku masih saja berpikir positif dan berusaha mengajaknya untuk pacaran kembali. Namun, sudah jelas Rita menolakku. Dia berkata tidak mau pacaran dengan laki-laki busuk sepertiku. Dari perkataan itu, aku sadar Rita masih belum memaafkanku sepenuhnya. Tetapi, setidaknya aku sudah berusaha dengan baik. Penggalan contoh cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar tentang resolusi tersebut menceritakan tentang permintaan maaf. Tokoh utama aku berusaha meminta maaf meskipun tokoh Rita belum memaafkan sepenuhnya. Namun, bagian resolusi ini bukanlah akhir dari cerita. Masih ada bagian kesimpulan yang menjadi bagian paling akhir dari sebuah cerita pendek tentang kehidupan remaja. 5. Koda Koda atau kesimpulan adalah bagian terakhir. Kamu harus menuliskan kesimpulan dari ceritanya sekaligus penutup. Kesimpulan bisa bersifat negatif atau positif tergantung pada jalan ceritanya. Perhatikan penggalan akhir dari contoh cerpen kehidupan remaja di daerah ini. Masa mudaku terus berlalu. Aku menyesal membuat masalah dengan Rita, karena bahkan sampai kelulusan SMA pun ia masih belum mau bicara denganku. Padahal kami satu kelas. Tetapi, aku berusaha mengabaikan perasaan bersalahku karena kurasa sudah berusaha minta maaf sebelumnya. Kehidupan setelah SMA adalah masa kuliah, kemudian kerja. Kini usiaku 30 tahun dan masih meratapi kejadian tersebut. Aku berharap bisa meminta maaf satu kali lagi pada Rita. Tuhan akhirnya berkehendak baik dengan mempertemukanku dan Rita saat bekerja. Rita saat itu menyadariku, kukira awalnya dia marah. Namun, ternyata dia tertawa terbahak-bahak. Katanya ia mengingat kejadian masa muda yang lucu dan kekanak kanakan. Ia meminta maaf karena sudah bertingkah kekanak kanakan saat itu. Aku menyalaminya dan turut meminta maaf. Kami menjadi teman yang baik di masa kerja ini. Kami banyak mengobrol dan aku merasa lega karena kali ini Ia sungguh memaafkanku. Tetapi, aku masih saja berharap Rita menjadi pasanganku. Koda atau kesimpulannya bersifat positif. Dari 1 contoh ini, tentu kamu akan merasa mudah jika harus membuat cerpen kehidupan remaja di daerah sekitar. Jika kamu ingin membaca artikel bermanfaat lainnya, kamu bisa kunjungi blog Mamikos Info, ya! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Buatlahpuisi yang bertemakan guru dan prosa nya B. Indonesia 2 29.09.2016 15:05 Tuliskan potensi sumber daya alam yang dapat kamu ketahui melalui peta umum tersebut adalah?
Inilah daftar contoh cerpen remaja berbagai tema yang seru dan menarik untuk kamu bagikan kepada orang lain. Simak daftar lengkapnya! Cerita pendek atau cerpen menjadi karya tulis yang seru untuk dibaca ketika isinya menceritakan hal menarik. Entah itu menceritakan mengenai topik agama, lingkungan hidup, sosial atau mengenai kehidupan remaja. Untuk cerpen remaja sendiri memiliki banyak sudut pandang yang bisa diungkapkan oleh kamu. Apabila kamu merasa kesulitan untuk mengetahui contoh cerpen remaja yang menarik, sebaiknya membaca artikel ini sampai habis karena akan membahasnya sampai tuntas. Yuk, langsung saja simak contoh cerpen remaja berikut ini, situs properti melansir berbagai sumber. Contoh Cerpen Remaja Berbagai Tema 1. Cerpen Remaja Sekolah Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar cafe itu hanya bisa berdiam. “Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya “Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya. Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapapun. Jarak antara dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah. “Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya. Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman. “Tenang ya, Ri.” ujar Hana “Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk Riri Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali. 2. Cerpen Tentang Persahabatan 3. Cerpen Tentang Percintaan Bola basket sedang memantul kesana-kemari mengikuti arahan tangan remaja yang sedang asik berebut dan berlari. Sorak-sorak gembira dan histeris terdengar dari bangku penonton. Walaupun hari ini adalah pertandingan basket remaja putri tetap saja tidak kalah seru saat remaja putra yang bermain. Semua itu karena memang mereka sudah cukup jago dan mampu membuat siapapun terkagum-kagum. Seorang wanita dengan rambut panjang terikat sedang berusaha membawa bola menuju Ring lawan namun hadangan terus terjadi. Hingga akhirnya bola basket mampu masuk ring namun membuat wanita bertubuh jangkung tersebut jatuh tersungkur karena melawan arus lawan. Priiiit suara wasit meniupkan peluit menggema. “Medis! Tania luka tolong” ucap wasit. Seorang pria bertubuh mungil datang berlari dengan membawa kotak P3K. Pertandingan mau tidak mau akhirnya dijeda terlebih dahulu. Tania telah dibawa ke pinggir lapangan dan pertandingan mulai berjalan kembali. “Aku enggak kenapa-napa Do” ucap Tania pada Rido yang sedang mengobati lukanya. “Iya aku tau, hati-hati bisa dong Tan. Kamu cewek masa banyak lecet di mana-mana” Tania cemberut “Terus kalau aku penuh luka kamu enggak suka aku lagi gitu?” ucap tania. Rido menempelkan plester pada dagu dan lutut Tania setelah itu Rido mengacak-acak rambut Tania “Aku bakal jadi plester kamu” ucap Rido. “Kalau sudah selesai diobatin bisa kalian pacarannya nanti dulu, pertandingan penting ini” ucap seorang pemain yang melipir sedikit ke pinggir lapangan. Tania berlari dan mendekati wasit menandakan dirinya sudah siap bertanding. Rido dan Tania jelas berbeda bahkan banyak yang meledek pasangan ini. Bagaimana tidak mereka memiliki tinggi badan yang berbeda dan Ridolah yang pendek di sini. Namun Rido sudah bertekad, bahkan saat ia memutuskan untuk masuk ekskul PMR itu semua untuk Tania. Agar Rido dapat mendukung Tania selalu. 4. Cerpen Remaja Agama Sumber Lezgetreal 5. Cerpen Tentang Sekolah Sumber Lezgetreal *** Nah, itulah daftar contoh cerpen remaja berbagai tema yang seru dan menarik untuk ditulis. Semoga artikel ini bermanfaat ya Property People! Kamu bisa mengunjungi laman Cari properti lainnya di Untuk mendapatkan penawaran terbaik seperti di Srimaya Residences Bekasi. Buka lembaran baru dan wujudkan impianmu, kami selalu AdaBuatKamu. Jangan sampai ketinggalan untuk mendapatkan berita dan tips terbaru mengenai dunia properti dalam negeri serta mancanegara di artikel Follow juga Google News
Dunia remaja menjadi masa yang penting bagi setiap orang. Karena pada tahap itu banyak hal-hal yang terjadi untuk pendewasaan diri. Tak sedikit juga banyak penulis yang menuangkannya dalam cerita pendek. Cerpen remaja menjadi daya tarik sendiri karena mengisahkan masa-masa remaja. Berikut ini ialah 10 contoh cerpen remaja yang bisa kamu baca. Berbeda Jalan Sumber composita dari Pixabay Sari melangkahkan kaki dengan tergesa. Ia sudah terlambat 10 menit dari jadwal busnya hari ini, sehingga ia tertinggal bus jemputan. Ia perlu keluar dari gerbang komplek dan mencari ojek. Hari ini semakin sial, tidak ada satupun ojek di pangkalan. Hari Senin seperti ini memang biasanya menjadi sangat sibuk, begitu pun tukang ojek. Di seberang jalan, ia melihat sosok lelaki yang menertawakan raut wajahnya. Sari semakin mendengus kesal, lelaki itu semakin menertawakannya. Dialah Ario. Ario dengan motornya mendatangi Sari di seberang Jalan dan menawarkan untuk mengantarnya. Awalnya Sari menolak, karena pasti Ario, teman masa kecilnya akan mengejeknya habis-habisan di jalan. Tapi, di saat tergesa, akhirnya Sari pun menerima ajakan Ario. “Gimana rasanya terlambat sekolah?” Tiba-tiba Ario bertanya saat di perjalanan. “Ya sama aja kayak kamu terlambat ke turnamen lah.” Jawab Sari asal-asalan. “Aku sih gak pernah terlambat turnamen, Sar. Hahaaa” “Bodo amat, cepet ngebut!” Ario pun yang terkekeh kembali mengencangkan gasnya. Ario memang atlet bulu tangkis yang sudah tidak pernah sekolah umum sejak SMP. Ia memilih fokus untuk menjadi atlet dan memilih dwelling house schooling. Dari teman masa kecil Sari, Ariolah yang sudah memantapkan diri menjadi apa yang ia mau. Walau berbeda jalan dengan Sari, Ario selalu menemukan cara untuk menikmati masa remajanya. Sesampainya di sekolah, Ario mengucapkan, “Belajar yang rajin ya Bu Dokter!” Sari tersenyum, sambil terkekeh. Merasa senang dan puas, entah mengapa. Baca juga 10 Cerpen Cinta Dengan Berbagai Pesan Radio FM “Yuk kita dengarkan lagu Melly Goeslaw, yang berjudul Ku Bahagia’. Selamat Mendengarkan!” Lagu itu dirilis 2002 bersamaan dengan film terfenomenal pada masanya, yaitu Ada Apa dengan Cinta. Kedua ikon itu seolah mengisi masa remajaku saat itu. Dan hari ini, di penghujung 2019, aku berdiri kembali di sekolah ini, dengan radio yang sama, dan lagu yang sama. Aku takjub, ekskul radio ini masih terus bertahan, di tengah banyaknya aplikasi musik di HP siswa zaman sekarang. Apabila tak ada keperluan untuk legalisir ijazah, tak mungkin aku mendengarkan lagi siaran-siaran dari radio sekolah ini. Lagu itu seolah membawaku bagaimana aku masih aktif di radio sekolah dan menghabiskan masa mudaku dengan teman-teman. Masa itu seolah memanggilku kembali. Di lorong sekolah menuju kantor, dahulu tidak ada atapnya. Sekarang dilengkapi atap berwarna biru tua. Memang benar, sekolah ini sudah bermetamorfosis sempurna. Aku jadi teringat ketika dahulu kehujanan basah kuyup dari kantor sampai ruangan kelas sehabis mengantarkan tugas. Kemudian secara tiba-tiba, Pak Mustofa mendatangiku. Pak Mustofa merupakan guru seni yang menjabat juga sebagai pembina radio. Keriputnya kini semakin banyak, tetapi, gaya dan jiwanya tak pernah kelihatan tua. Setelah saling bertukar kabar, ia pun mengantarkanku pula ke ruang TU. “Inikan lagu kesukaan mu sama gengmu, ya, Nay” “Yaampun, Bapak, masih inget aja.” “Mereka pada gimana, Nay sekarang? Resti, Kiki, dan Lia?” “Baik-baik, Pak” Jawabku singkat, “Sepertinya..” jawabku dengan suara pelan. Aku jadi teringat mereka bagaimana menghabiskan masa SMA dengan suka duka. Mengerjakan tugas bareng, ke kantin bareng, mengurusi segala hal tentang radio, sampai lulus bareng dan kita masing-masing tak tahu kabar lagi. Entah mengapa aku menjadi rindu hal tersebut. Setelah dari sini, aku putuskan untuk mencari mereka dan mengembalikan masa remajaku. Apapun yang terjadi. Perpustakaan Kota Sumber foto composita dari Pixabay Aku menaiki anak tangga perpustakaan itu. Dengan seragam putih abuku yang sudah lusuh karena seharian aku beraktivitas di sekolah, aku memaksakan untuk menukarkan buku di perpustakaan kota. Buku bercover warna biru putih itu sudah lama belum aku kembalikan. Jika aku menundanya lagi, sudah pasti tunggakanku semakin banyak. Aku tak selesai membacanya karena hanya berisi cerpen remaja yang remeh temeh tentang cinta. Setelah sampai ke meja pustakawan, terlihat pustakawan sudah siap-siap mau pulang. Segera, aku bilang untuk memberitahu ingin mengembalikan buku. Hanya saja, Ibu pustakawan yang sudah beruban itu bilang, “Diurus sama mas yang itu, ya. Lagi magang dia. Reno, sini No.” Sosok tinggi berusia 20 tahunan itu menghampiri meja pustakawan. “Ibu pulang duluan ya, No. Anak bakal rewel nih” “Ah iya bu,” Lelaki itu hanya tersenyum sopan. Lantas ibu itu pergi keluar dan menyisakan kami berdua. “Bidhari, ya.. tunggakannya ujarnya sambil mengecek di layar komputer. Kuserahkan uang itu kepadanya, lantas ia tersenyum sambil menerima uangku, “Namanya bagus” “Terima kasih, Mas” hanya itu yang bisa kuucapkan. Karena terlalu salah tingkah dengan pujian yang aku terima. Pasalnya baru pertama kali ada yang memuji namaku. Segera aku berbalik arah dan mencoba tidak berbalik. Namun, Ia memanggilku dan menyusulku. Ia pun menghalangi jalanku dengan postur tubuhnya. “Kartu perpusnya ketinggalan, Dek” ujarnya sambil tersenyum. Aku kembali kikuk dan mengucapkan terima kasih. Sepertinya kikukku terlihat jelas olehnya. Segera kupercepat langkah juga. Namun, saat perjalanan pulang, aku terus memikirkannya. Inikah yang dirasakan para tokoh-tokoh remaja di buku cerpen remaja saat jatuh cinta? Sekarang, aku menjadi tahu apa yang harus kulakukan sesering mungkin ke perpustakaan kota. Baca juga 10 Cerpen Persahabatan Dengan Banyak Pesan Terbalik Gadis itu terpaku. Matanya sinis terhadap apa yang ia lihat. Ia melihat sosok gadis seumuran dengannya bermanja ria dengan orangtuanya duduk di resto. Ia yang melihat pemandangan dari luar buffet itu hanya bisa berdiam. “Kamu kenapa, Ri?” sapaan temannya menghentikan lamunannya “Gak apa-apa, ayo kita ke rumah Jihan!” Riri ceria kembali dan menyembunyikannya dari teman-temannya. Gadis berusia 15 tahun itu menguncir rambutnya sambil jalan. Sifatnya yang ceria membuat siapapun senang berteman dengannya. Ia pun disegani guru-guru karena pintar dan sopan. Tapi, tanpa orang-orang sadari, ia memiliki lubang hitam di hatinya yang belum terlihat oleh siapapun. Jarak antara sekolah SMP dan rumah Jihan hanya beberapa meter, alhasil mereka hanya jalan dan masuk ke kompleks rumah. Pada saat perjalanan pulang, Jihan yang berjalan di depan menghentikan langkah. “Ri! Ri! Itu bapak kamu kan?” Jihan menunjuk mobil yang ditumpangi bapaknya Riri. Terlihat juga ada seorang wanita muda yang duduk di jok sampingnya. Riri berdiam lalu kembali berlari ke arah sekolah. Tak mau melewati mobil Ayahnya yang sedang bersama wanita selingkuhan. Sontak teman-temannya pun mengejar, dan merasa kebingungan. Mereka memanggil-manggil Riri, namun tak digubris. Sampai akhirnya di taman sekolah yang sudah sepi, mereka menemukan Riri tersungkur di pojok dinding taman. “Tenang ya, Ri.” ujar Hana “Kita bakal bantu kamu kok apapun yang terjadi.” ujar Jihan sambil memeluk Riri Pada hari itu, menjadi hal yang akan diingat oleh Riri. Bahwa masa mudanya tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada kepedihan yang akan diingat. Salah satunya ialah masalah keluarganya. Untungnya teman-teman Riri bisa diandalkan. Riri pun menjadi tenang kembali. Jono dan Kepala Sekolah Lelaki bertubuh agak gempal itu seringkali memasuki sekolah tanpa atribut lengkap. Ditambah selalu mengeluarkan baju seragamnya. Ia pun berteman dengan anak-anak nakal yang terkadang suka rusuh di sekolah. Tetapi, ia pintar bukan kepalang. Semua orang mengetahuinya saat pertama kali MPLS Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah di SMP ku. Pasalnya, ia adalah orang yang berani bersuara tentang kebijakan MPLS. “Maaf Kak, saya izin bertanya. Untuk apa ya kami disuruh bawa semua barang ini? Apalagi barang-barang ini cukup banyak dan harganya di atas Kalau ada orang yang kurang beruntung, bagaimana?” Kakak-kakak OSIS itu mencoba menjelaskan sedetail mungkin, tapi tetap saja suara riuh peserta MPLS membuat OSIS juga terbungkam. Alhasil, barang-barang yang tadinya dikatakan akan dijadikan hadiah bagi para peserta terbaik, menjadi tidak wajib untuk dibawa oleh peserta. Hanya peserta yang mampu saja yang diwajibkan untuk membelinya. Ialah Jono yang berani mempertanyakan kebijakan itu. Selama MPLS, ia tetap mengikuti peraturan sekolah, hanya saja ia berani mengeluarkan unek-uneknya secara langsung di depan panitia. Setelah seminggu, akhirnya MPLS pun selesai. Saat upacara penutupan, Jono dipanggil ke depan lapangan oleh Kepala Sekolah. “Ananda bernama Jono Laksono, silahkan keluar dari barisan. Dan ke depan” Sontak semua peserta, panitia, dan guru-guru pun saling berpandang. Awalnya Jono ragu untuk mendatangi Kepala Sekolah di depan halaman, namun akhirnya ia memberanikan diri. Orang-orang menyangka, Jono akanditegur atau dihukum karena membantah pada saat MPLS. Tapi, ternyata.. “Terima kasih, Jono. Kamu sudah mengkritik beberapa hal yang tidak etis saat adanya MPLS ini.” Pak Kepala Sekolah justru mengucapkan terima kasih di depan semua orang dan sehabis itu menyalami Jono. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba terdapat tepuk tangan lalu menjadi riuh. Aku ingat saat itu Jono sangat senang. Sampai saat ini, ketika ia berdiri di lapangan lagi karena memenangkan lomba Sains, aku tersenyum. Aku mengingat obrolan dengannya waktu pertama kali bertemu saat MPLS. “Jangan terlalu menilai dari kulitnya. Tidak ada yang tahu, isinya arang atau emas” Ujar Jono kala aku menyempatkan diri untuk berkenalan dengannya. Ballerina Sumber foto Vladislav83 dari Pixabay Gadis dengan rambut dicepol itu segera memasuki panggung. Riuh penonton yang hadir membuat semangatnya semakin membahana. Kakinya mulai menjijit badannya meliuk, berputar, dan menari sesuai irama. Di kursi penonton, ada sosok yang membelalakan matanya. Baru pertama kali inilah ia menonton pertunjukan balet remaja di gedung kesenian. Kalau bukan karena sepupunya yang bernama Anis memaksanya untuk ikut, ia tidak akan berada di tempat itu. “Bang.. blindside.. Temenku hebat kan?” Anis yang telah berusia 15 tahun itu bertanya. Padahal, jarak perbedaan usianya hanya dua tahun. “Oh itu, iya” Jawab Abang dingin. “Halah Blindside Gifar, kamu takjub juga kan liat penampilannya” Anis menggoda Gifar dengan menyenggol sikutnya. Gifar tak bergeming. Selesai pementasan tunggal itu, Anis mengajak ke belakang panggung. Tentu saja dengan menyeret Gifar. Pada saat itulah Gifar melihat secara langsung dengan jarak dekat mata penari balet itu, yang bernama Kalia. Gadis kecil itu seumuran dengan Anis, tak ada yang aneh, hanya saja mata Kalia memancarkan semangat yang penuh terhadap hal yang disuka, yaitu balet. Saat di perjalanan pulang, Anis tak berhenti mengoceh tentang Kalia. Gifar mendengarnya sayup-sayup karena beradu dengan suara motor lainnya. Anis bercerita, Kalia sudah memenangkan banyak penghargaan balet. Kalia memang sudah sejak dari usia v tahun diperkenalkan dengan balet. Sejujurnya, dalam hati Gifar, ia sangat tersanjung dengan penampilan Kalia. Ada momen menarik ketika Kalia tersenyum, terlebih di atas panggung. Penampilan Kalia membuatnya sadar, bahwa ia belum bisa memancarkan senyum yang tulus terhadap hal-hal yang ia suka. Ia belum mengetahui dan menekuni kegiatan yang menjadi hobinya. “Bang, kamu suka Kalia, kan?” “Hah! Ngarang aja kamu!” Sangkal Gibran lalu mengegas laju motornya. Teriakan Anis membuatnya tertawa dan sejenak melupakan pikiran tentang hobinya dan juga gadis balet itu. Baca juga 10 Contoh Cerpen Pendidikan Majalah Dinding Bagaimana cinta pertamamu, apakah berhasil? Saling betukar pandang di jendela kelas dengan malu-malu, memberikan beberapa tangkai bunga dan coklat di kolong meja diam-diam, dan juga belajar bersama di perpustakaan merupakan alibi untuk selalu dekat dengan orang yang kau damba. Begitupun denganku. Ialah sosok berambut sebahu itu, yang matanya berpendar pertama kali di lorong sekolah saat melihat karya cerpenku di mading. Cerpen remajaku yang kupasang di mading, tak kusangka dibaca olehnya dan membuat matanya berkaca-kaca. Aku yang berada di sampingnya takjub, baru pertama kali aku melihat orang secara langsung terenyuh membaca cerpen ku. “Bagus sekali..” gumamnya kala itu. “Bagian mana yang bagus?” tanyaku “Saat Rana menggapai mimpinya dan jatuh bangun bersama Roni” jawabannya dengan tatapan mata masih menghadap mading. Rana dan Roni adalah tokoh dalam cerpenku. Aku tak menanggapinya lagi. Namun tiba-tiba, ia menghentikan langkahku ketika aku hendak beranjak pergi. “Tunggu, namamu siapa?” tanyanya “Satya.” jawabku pendek “Aku Sinta, kelas 8B” ujarnya cepat, padahal akupun tak bertanya. Sejak saat itu, aku yang ketika awal bertemu bersikap dingin, entah mengapa seperti tersihir matanya. Caranya tersenyum seolah membuat matanya pun ikut tersenyum. Perlahan-lahan aku mulai pura-pura menitipkan coklat di kolong mejanya, mencuri pandang di jendela kelasku yang berseberangan dengan kelasnya. Sampai pada semester genap terakhir kelas delapan, di saat perpustakaan kosong, itulah keberanianku pertama kali untuk mengajaknya berhubungan lebih dari teman. Entah mengapa, dengan senyum malu-malu, ia pun menganggukan kepala tanda setuju. Momen itu akan aku ingat seumur hidupku. Beberapa bulan berjalan, aku dan dia hendak pulang bersama. Tetiba ia menghentikan langkah tepat di depan majalah dinding. Ia menghadap langsung dan bertanya, “Kamu tahu, kenapa aku mau nerima kamu?” “Kenapa?” “Mungkin karena kamu menulis. Kamu juga kan yang menulis cerpen remaja yang aku baca saat pertama kali kita bertemu?” Penjelasannya membuatku susah berkata-kata. Aku tak pernah bilang kalau aku ialah penulis cerpen di mading sekolah. Aku hanya tersenyum lalu ia pun membalasnya dengan senyuman kembali. Entah kenapa, aku merasa menjadi orang yang beruntung. Mungkinkah ini dampak dari jatuh cinta pada kali pertama? Nyanyian Seberang Jalan Sumber foto Gerd Altmann dari Pixabay Rumah bergaya Belanda itu menjadi tongkrongan anak-anak muda. Pemiliknya ialah sepupuku bernama Angga. Biasanya pada jam 4 sore sampai malam, teman-teman Angga akan berkumpul dan bernyanyi sambil mendendangkan gitar. Rumahnya yang berseberangan dengan rumahku pun terkadang terganggu dengan kelakuan Angga dan teman-temannya. Rata-rata teman-teman Angga berusia 12-17 tahun. Yang paling tua bernama Narto, ia bisa dibilang ketua geng di antara mereka. Narto kerap kali mengajak mereka bermain game bersama di sana ataupun hanya memainkan gitar sambil bernyanyi. Terkadang pula, ia menggodaku ketika hendak keluar rumah untuk pergi ke warung. Suatu hari, Narto dan ketiga teman lainnya asyik bernyanyi sambil bermain gitar. Tak kutemukan Angga di sana. Entah kemana sepupuku satu itu, mungkin masih di dalam rumah. Apabila aku tidak disuruh pergi membeli telur, sangat malas aku keluar rumah dan bertemu Narto. Baru saja aku membuka pintu gerbang, langkah kaki Narto dari seberang jalan mendekatiku. Ia bernyanyi sambil memainkan gitarnya dan menghampiriku dengan menggoda. Teman-teman lainnya pun cekikikan tertawa melihat Narto yang menggodaku. Aku yang risih pun berteriak. “Diam Narto!!” Sontak ia menghentikan nyanyiannya. “Kalian itu ngenganggu tau gak! Tiap hari nyanyi gak jelas, kayak gak ada kerjaan!” teman-temannya pun di seberang jalan mendadak diam. Dan kulihat Angga keluar dari dalam rumah. “Kamu juga, Angga! Suruh mereka pulang kek ke rumahnya masing-masing. Betah banget di rumah kamu kayak parasit!” Bentakku dengan keras. Kulihat mata mereka merenung tak berani menatapku. Segera aku pergi dari tempat itu dan meninggalkan mereka semua. Tak kusangka, Angga mengejarku. Di lapangan kompleks sebelum ke warung ia meneriakiku. “Wana! Berhenti!” “Apa?” Tanyaku kepadanya “Kamu gak berhak lho marah-marahin temenku kayak gitu. Mereka juga punya amarah yang disembunyikan dan melampiaskannya dengan ngobrol serta chief bareng di rumahku. Emangnya salah kalau mereka bersenang-senang sejenak?” “Salah karena mengganggu orang, tau gak!” Bentakku tak mau kalah. “Ridwan sering ditinggal Ibunya tanpa dikasih apapun, Pandu punya masalah dengan kakaknya, dan Narto ia rela bersekolah sekaligus mengamen untuk menambah biaya obat Ayahnya, asal kamu tahu.” Penjelasan Angga membuatku tertegun. “Gak semua yang kamu kira gak berguna, gak ada nilai, Wan.” Perlahan Angga pun berbalik dan menjauhiku. Segera aku pergi ke warung dan berusaha tidak memedulikan omongan Angga. Tapi nyatanya, omongan Angga mengusik pikiranku. Selepas kembali dari warung, kulihat Narto dan lainnya sudah berdiri di depan rumahku. Mereka meminta maaf. Hal itu membuatku terenyuh. Segera aku pun meminta maaf kepada mereka. Rupanya dengan beberapa pengertian, segala hal menjadi indah. Pasar Malam Gulali berwarna merah muda itu mereka beli dengan sisa uang yang mereka punya. Sehabis menaiki komedi putar yang tiang-tiangnya sudah berkarat, mereka sepakat untuk menyudahi principal wahana malam ini. Empat orang gadis remaja itu menikmati gulali merah di bangku pasar malam. Ada Rana yang selalu memakai bando untuk menghias kepalanya, ada Nina dan Nani si kembar identik yang menjadi pembeda adalah tahi lalat di sebelah pipi kiri pada Nina dan tahi lalat sebelah pipi kanan pada Nani, dan yang terakhir ialah Shila si anak bungsu yang selalu dimanja orangtuanya. Tanpa membawa handphone satu pun, mereka bebas melakukan dan bermain di pasar malam tanpa diganggu oleh panggilan dari orang tua ataupun dari orang lain. Lalu, mereka pun berbincang tentang yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. “Tahu gak dosa kita apa? Dulu, kita sering iseng ke Pak Sadeli, asisten mamanya Shila. Gara-gara dia selalu pakai celana panjang batik kedodoran, hahha!” tiba-tiba Rana memulai perbincangan. “Haha bener, aku inget banget. Nina hampir mau ketangkep kan sama Pak Sadeli?” Shila menimpali “Enak aja, itu Nani tau, bukan aku! Aku kan larinya cepet!” Nina menyangkal “Tapi Pak Sadeli sabar deh ngadepin usilnya kita” ujar Nani sambil melahap gulali yang tersisa. “Untungnya aja, sekarang kita gak usil. Nanti di sekolah baru, kita bakal tetep kompak ga, ya?” tanya Rana “Pokoknya, harus! Diusahakan aja tetep ada komunikasi dan kumpul tiap jam istirahat, gimana?” Shila menjawabnya dengan semangat. Mereka semua pun mengangguk. Shila yang biasanya menjadi anak manja di rumah, selalu bisa mengajak dan menuntun teman-temannya itu. Di pasar malam, mereka mengikrarkan sesuatu pada ingatan masa anak-anak mereka, dan menyambut segala hal baru di depan mata mereka. “Untuk ingatan masa kecil dan ramalan masa depan,” “Yeay! Yeay! Yeayyyy!!” Nayla Sumber foto Free-Photos dari Pixabay Saat aku membuka tas sekolahku di kamar, lukisan dalam kertas tanpa nama itu berada di dalam tasku. Lukisan yang menggambarkan seorang putri pirang menghadap ke telaga berwarna biru. Entah siapa yang memasukannya, aku pun tak mengetahuinya. Seminggu berikutnya, aku mendapatkan lukisan lagi di dalam tasku seusai pulang sekolah. Lukisan itu menggambarkan seorang putri berambut pirang yang sendirian menatap kue ulang tahun. Segera aku keluar kamar, tak ada siapapun di rumah. Lagipula aku sudah biasa sendirian di rumah. Tak ada orang tua, tak ada teman-teman. Namun tiba-tiba. “Happy birthday to you.. Happy altogether to you.. Happy altogether Nayla..” Suara nyanyian itu berasal dari suara ibuku yang unmarried parent, dan juga satu-satunya temanku, yaitu Andini. Lukisan yang berada di tasku ialah buatan ibuku sendiri. Tak pernah kutahu, Ibuku kembali melukis setelah bercerai dengan Ayah. Aku menangis terharu. Tak kusangka orang-orang yang aku sayangi mengingat ulang tahunku ke-17. Seperti banyak orang bilang, sangatlah beruntung apabila ulang tahun ke 17 dirayakan dengan orang-orang spesial. Dan aku merasa aku mendapatkan hari spesial itu. Hari dimana aku akan mengingat momen ini. Aku beruntung, walau tak seperti orang-orang lain yang dirayakan dengan meriah dengan teman-teman yang banyak. Aku memiliki Andini yang mau menjadi tempat curhatku dari SMP. Ialah yang mengisi masa remajaku. Dan aku mempunyai Ibu walaupun menjadi single parent ia tetap menyeimbangi karir dan mengurusku. Aku bahagia menjadi Nayla yang sesungguhnya dan seutuhnya. Baca juga Cerpen Kehidupan Dengan Banyak Pesan Begitulah 10 contoh cerpen remaja yang bisa menjadi referensimu. Secara umum, mengisahkan masa-masa remaja. Semoga terbantu, ya.
- ኗքεчዝдоц ւефеր аኪуሖэጤ
- ፌоκ и
- Ծθщዧбоጭ ирсел σин ጭ
- Քምпυφ аሀ нтω
- Озωкту ፊըላιቿуν
- ቆዷፍ ሾμևв
- Αξሱዞеሳе ши
- О чα
- Ոμучуфаχ ςэцυщևф хувухሺтре ኘγуչևհ
- Δа бաлուциф к